Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID – Kembali ke kampung halaman belum lengkap tanpa membawa buah tangan khas daerah. Tiap daerah pasti punya oleh-oleh khas yang mungkin tidak bakal ditemukan di daerah lain. Salah satu daerah yang banyak didatangi oleh para kaum perantau adalah Wonogiri, Jawa Tengah.
Selama libur Lebaran, banyak perantau kembali ke Wonogiri untuk berkumpul bersama keluarga. Wonogiri yang selama ini dikenal sebagai daerah tandus dan minim pasokan air ternyata punya oleh-oleh unggulan, yaitu kacang mete. Sejak dulu, kacang mete Wonogiri dikenal memiliki kualitas unggul dan citrasa yang khas.
Kacang mete merupakan oleh-oleh favorit yang kerap jadi buruan para pemudik. Tak heran jika penjualan kacang mete selama libur Lebaran selalu meningkat. Suratmi, pedagang mete asal Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah mengatakan, selama bulan Ramadhan sampai Lebaran, penjualan kacang mete di tokonya meningkat sampai dua kali lipat.
“Dibilang naik, ya, ada peningkatan penjualan, Alhamdulilah. Tiap tahun kalau pas Lebaran begini, penjualan pasti naik. Karena banyak pesanan dari yang mudik-mudik itu, buat oleh-oleh,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dilontarkan oleh Tatik, pedagang mete asal Kecamatan Ngadirojo. Selama bulan Ramadhan sampai Lebaran, ia kerap melayani pembelian kacang mete dalam jumlah puluhan kilogram untuk satu orang. Bahkan, selama libur Lebaran, gerai sederhana milik Tatik bisa menjual sampai 20-an ton kacang mete.
“Yang beli ya macam-macam, ada yang untuk dikonsumsi sendiri sebagai suguhan. Ada juga yang beli buat oleh-oleh saudaranya. Kalau yang buat oleh-oleh saudaranya, biasanya sekali beli bisa sampai 10 kilo,” ujar Tatik.
Baik Tatik maupun Suratmi sama-sama mengatakan jika mendekati Lebaran, harga kacang mete Wonogiri sering melambung tinggi. Satu kilogram (kg) kacang mete super yang telah masak dibanderol mulai Rp 185.000 – Rp 190.000. Sedangkan untuk kacang mete mentah dengan kualitas super dibanderol Rp 170.000 per kg. Dan untuk mete kualitas biasa yang sudah masak dihargai Rp 175.000, sedangkan yang mentah Rp 165.000 per kg.
Suratmi mengungkapkan, meski harga kacang mete Wonogiri dibanderol cukup tinggi, hampir Rp 200.000 per kg, permintaannya masih banyak. Ia bilang, setiap tahun harga kacang mete pasti mengalami kenaikan, apalagi menjelang Lebaran. Namun uniknya, para pemudik masih banyak yang memburu kacang yang berasal dari pohon jambu monyet ini.
“Mungkin orang-orang itu sudah tidak peduli harga, yang penting bisa mengobati kangen sama mete Wonogiri. Saya juga heran, padahal harganya cukup mahal, tapi yang cari ya tetap banyak. Malah tiap tahun pasti ada peningkatan,” katanya.